Skip to main content

Rumput tetangga selalu lebih hijau


Beberapa waktu lalu, di fb, saya menceritakan tentang musuh terbesar saya dalam menjalankan bisnis yaitu "Konsistensi", tentang kejenuhan yang terjadi saat menjalani bisnis, dan selalu melihat rumput tetangga lebih hijau, hingga akhirnya bahkan saat bisnis belum masuk tahap growth, bisnisnya sudah decline duluan, mati duluan. Bukan karena bisnisnya yang tidak layak. tapi karena itu tadi, masalah konsistensi! , selalu melihat rumput tetangga lebih hijau, melihat bisnis lain selalu lebih gurih, sehingga meninggalkan bisnis yang ada, dan akhirnya saat menjalani bisnis yg baru hal yang sama terjadi, hal itu terus terjadi dan berulang, membuat saya terus jatuh di lubang yang sama berulang kali. Idiot right? Pada akhirnya saya tidak pernah benar benar mampu mengembangkan bisnis yang saya bangun. Berkaitan dengan itu, saya melakukan riset kecil-kecilan disekitar kampus dan pengusaha muda disekitar saya. Yang mengejutkan saya adalah "ternyata hampir semua masalah anak muda yang baru memulai wirausaha mengalami masalah yang sama, KONSISTENSI!!" Konsistensi juga jadi tantangan berat bukan hanya bagi saya, tapi hampir semua anak muda yang memutuskan untuk berkecimpung dalam dunia usaha. Yah setidaknya saya bukan satu-satunya orang bodoh yang terus jatuh di lubang yang sama. tapi setelah sering terjatuh kelubang yang sama, saya belajar sesuatu, saya menemukan pola, saya menangkap pesan dari kejadian-kejadian dan perilaku bodoh yang telah saya lakukan. Yang salah sebenarnya bukan merasa "rumput tetangga lebih hijau", atau "kebosanan" atau hal apapun lainnya yang menyebabkan kita tidak konsisten. Bisnis lain terlihat lebih gurih, kebosanan terhadap bisnis yang kita jalani, muncul karena memang seharusnya dia muncul. 

 Why ?
 Karena memang ada pemicu yg membuat hal-hal tersebut muncul. 

 What is it? 
 Bcs, we aren't in the right place, hal2 yg membuat kita tidak konsisten muncul karena kita sedang berada di tempat yang tidak tepat, karena kita memang sedang berada di bisnis yang tidak tepat untuk kita.

 Oh Really? Tapi "si anu" bisa sukses di bisnis itu.

 Yup, si anu memang bisa sukses disitu, but setiap manusia itu unik, sukses itu kaya sidik jari, tiap orang punya sidik jari yang beda beda, anda bisa sukses di suatu bisbis, saya belum tentu. Begitupun sebaliknya.

 Lalu bisnis apa dong yang benar-benar cocok untuk saya? 
Gimana saya tau bisnis ini memang cocok untuk saya ? 

 Saya membuat beberapa pertanyaan dasar yang harus di jawab untuk mengetahui "apakah saya ada di tempat yg tepat" atau belum.

 Insya Allah setidaknya pertanyaan ini bisa membantu kawan-kawan yang baru akan terjun ke dunia usaha untuk mengetahui "dibisnis apa seharusnya saya berkecimpung".

 atau yang sudah menjalankan usaha namun bisnisnya tidak juga berkembang, untuk mengetahui "am i in the right place?"


 Pertanyaan ini tidak bersifat baku, & bisa saja perlu penyesuaian hingga bisa benar-benar menggambarkan diri anda. 

1. Apa hal yang benar-benar saya senangi untuk dilakukan ? 
2. Orang-orang mengenal saya sebagai seorang yang ahli dalam ? 
3. Seberapa sering orang minta bantuan anda untuk hal tersebut? 
4. Tipe orang seperti apa anda?
 5. lebih suka melakukan kegiatan indoor / outdoor ?


Nah jika kita sudah memiliki jawaban untuk pertanyaan di atas, seharusnya kita juga sudah tau usaha apa yang paling cocok dengan kita.
kalau kita sederhanakan sebenarnya 5 pertanyaan diatas sebenarnya merujuk pada "Passion" kita. 

Kenapa harus berwirausaha sesuai passion? Karena, membangun usaha itu berat, sangat sulit untuk membangun bisnis jika kita tidak mencintai yg kita bangun, yang akhirnya memunculkan alasan kenapa "rumput tetangga lebih hijau".

Namun yang lebih penting dari itu adalah kita segera memulai usaha tersebut, karena walaupun kita memiliki ide bisnis sesuai passion, berharap sukses dalam suatu bisnis namun tidak kunjung memulainya, itu konyol !  Segera mulai! Sekarang !

Comments

Popular posts from this blog

Salam Sapa Tulisan Pertama

Haii, ini tulisan pertama ulun ( ulun berarti saya dalam bahasa banjar, red: selanjutnya menggunakan kata ulun ) sejaaak, sejak kapan ya ? Hmmm, sejak sekitar satu atau dua tahun kira-kira, entah kenapa tahun-tahun terakhir malas menulis, bukan malas sebenarnya, hanya tidak ingin. Yaa begitulah anak muda, kadang-kadang jika sedang semangat terhadap suatu hal, maka hal tersebut akan di tekuni untuk beberapa saat, dan beberapa saat kemudian saat bosan akan mencoba hal lain yang dianggapnya menarik. hmmm, anak muda ? entahlah, atau hanya ulun. yang jelas ulun sering banget bosan terhadap suatu hal, sama seperti menulis, saat sedang suka menulis, mungkin ulun akan menulis tulisan-tulisan diblog seperti ini untuk beberapa saat, bisa seminggu, 2 minggu, sebulan, atau setengah tahun, dan berakhir pada terbengkalainya blog tersebut, mungkin kali ini juga sama, ulun tidak menjamin ulun akan melanjutkan tulisan ini, mungkin ulun akan menekuni kegiatan menulis selama sebula, dua bulan, seminggu,...

Begini Akrabnya Ulama dengan Al-Qur’an Saat Ramadhan, Lha Kita?

Mari kita akadkan Ramadhan ini kita khatam Al-Quran BULAN Ramadhan disebut juga sebagai bulan Al-Qur’an. Hal ini tidak lain, karena pada bulan inilah Al-Qur’an diturunkan. Penjelasan ini Allah sendiri yang menjabarkan melalui firman-Nya; ﺷَﻬْﺮُ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺍﻟَّﺬِﻱَ ﺃُﻧﺰِﻝَ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻫُﺪًﻯ ﻟِّﻠﻨَّﺎﺱِ ﻭَﺑَﻴِّﻨَﺎﺕٍ ﻣِّﻦَ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ ﻭَﺍﻟْﻔُﺮْﻗَﺎ...